Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Mobil per November Turun 14%, Gaikindo Was-was 2025 Makin Lesu

Penjualan mobil per November melemah 14,7%, Gaikindo was-was industri otomotif 2025 makin lesu
Pengunjung GIIAS 2024 memadati pameran dari BYD di Hall 2 ICE BSD, Tangerang, Sabtu (20/7/2024)/Bisnis.com - : Lukman Nur Hakim
Pengunjung GIIAS 2024 memadati pameran dari BYD di Hall 2 ICE BSD, Tangerang, Sabtu (20/7/2024)/Bisnis.com - : Lukman Nur Hakim

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkapkan capaian penjualan mobil hingga November 2024 masih menorehkan kinerja lesu dibandingkan tahun sebelumnya. 

Mengacu data terbaru Gaikindo yang diterima Bisnis, sepanjang Januari - November 2024, total penjualan mobil secara wholesales tercatat sebesar 784.788 unit atau turun 14,7% secara year-on-year (YoY) dari periode sama 2023 sebesar 920.518 unit.

Sementara itu, penjualan ritel juga turun 11,2% YoY menjadi 806.721 unit pada periode 11 bulan 2024, dibandingkan 908.473 unit pada periode yang sama 2023.

Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto mengatakan pihaknya berharap penjualan mobil sampai akhir 2024 dapat menyentuh 850.000 unit. Pasalnya, angka tersebut telah direvisi dari sebelumnya sebesar 1,1 juta unit tahun ini.

"Kami harapkan sampai akhir tahun angka penjualan mobil bisa mencapai 850.000 unit," ujar Jongkie kepada Bisnis, Senin (9/12/2024).

Kendati demikian, Gaikindo juga mengkhawatirkan dampak opsen pajak hingga kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada 2025 yang berisiko menekan industri otomotif. Terlebih, pemerintah juga menaikkan upah minimum provinsi (UMP) 2025 sebesar 6,5%.

"Memang tahun depan akan ada kenaikan PPN, Opsen Pajak, UMP dan lain-lain. Kami perkirakan akan semakin sulit untuk mendapatkan angka-angka penjualan yang baik," lanjutnya. 

Perlu diketahui, opsen pajak adalah pungutan tambahan pajak menurut persentase tertentu, berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD).

Nantinya pemerintah kabupaten/kota memungut opsen dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Sementara itu, pemerintah provinsi dapat memungut opsen dari Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB).

Adapun, ditilik secara terperinci, penjualan mobil secara wholesales di Indonesia sebanyak 74.347 unit pada November 2024. Angka itu ambles 11,9% secara YoY dibandingkan capaian November 2023 sebesar 84.390 unit.

Sementara itu, angka penjualan mobil secara ritel atau dari diler ke konsumen sebesar 76.053 unit pada November 2024, atau melemah 8,1% YoY dibandingkan November 2023 sebanyak 82.781 unit.

Secara bulanan, penjualan mobil juga mengalami penurunan. Misalnya, secara wholesales turun 3,7% dibandingkan penjualan Oktober sebanyak 72.226 unit.

Sementara itu, penjualan ritel naik tipis 3,5% secara month-to-month (MtM) menjadi 76.053 unit pada November 2024, dibandingkan Oktober 2024 sebesar 73.475 unit.

Ditinjau berdasarkan mereknya, penjualan mobil secara wholesales tertinggi masih diraih oleh Grup Astra, yakni Toyota dan Daihatsu masing-masing sebesar 26.984 unit dan 10.030 unit pada November 2024.

Berturut-turut, penjualan mobil terlaris selanjutnya, yaitu Honda sebesar 8.397 unit, Mitsubishi Motors 6.050 unit dan Suzuki 5.605 unit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper