Bisnis.com, JAKARTA — Produsen otomotif asal Jepang, PT Honda Prospect Motor (HPM). mencatatkan penurunan penjualan, baik secara wholesales maupun ritel pada April 2025.
Mengacu data Gaikindo yang diterima Bisnis, penjualan mobil Honda secara wholesales alias dari pabrik ke dealer hanya sebesar 3.000 unit pada April 2025. Angka itu turun 52,4% secara bulanan (month-to-month/MtM) dibandingkan 6.303 unit pada Maret 2025.
Penjualan ritel alias dari dealer ke konsumen Honda pun turun 44,4% secara bulanan menjadi 4.539 unit pada April, dibandingkan pada Maret 2025 sebanyak 8.165 unit.
Sales & Marketing and After Sales Director Honda Prospect Motor, Yusak Billy menjelaskan, penurunan penjualan Honda pada April 2025 dibandingkan Maret disebabkan oleh kendala distribusi beberapa model yang diimpor utuh (completely built up/CBU).
"Selain itu, pengurangan pengiriman salah satu model medium SUV untuk persiapan pergantian model, serta efek musiman pasca-Lebaran yang biasanya menurunkan aktivitas pembelian dan jumlah hari kerja," ujar Billy kepada Bisnis, Sabtu (10/5/2025).
Lebih lanjut dia mengatakan, sepanjang Januari-April 2025, pasar otomotif masih menghadapi tantangan, termasuk penurunan daya beli dan ketidakpastian ekonomi global.
Baca Juga
"Namun, model seperti Honda Brio, WR-V, dan BR-V tetap menjadi tulang punggung penjualan Honda, berkontribusi signifikan terhadap total penjualan nasional," katanya.
Menurut Billy, hingga akhir 2025, Honda memperkirakan pasar otomotif nasional akan tetap kompetitif. Oleh sebab itu, Honda pun telah menyiapkan sejumlah strategi, di antaranya yaitu meluncurkan model-model elektrifikasi terbaru.
"Untuk menjaga pangsa pasar, Honda berfokus pada perluasan pilihan model hybrid, peningkatan jaringan layanan purnajual, dan memperkuat hubungan dengan pelanggan melalui program loyalitas serta komunitas," pungkasnya.
Teranyar, pada Kamis (8/5/2025), Honda telah meluncurkan model hybrid New Honda Civic RS e:HEV yang ditawarkan dengan harga Rp699 juta on the road (OTR) Jakarta.
Secara keseluruhan, data Gaikindo mencatat, sepanjang periode Januari-April 2025, total penjualan mobil nasional secara wholesales turun 2,9% yoy menjadi 256.368 unit, dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak 264.014 unit.
Di lain sisi, penjualan mobil secara ritel pun susut 7,7% menjadi 267.514 unit, dibandingkan 4 bulan pertama 2024 sebanyak 289.917 unit.