Salah satunya emiten komponen otomotif dari Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO). Laba bersih AUTO menyusut 7,4% yoy menjadi sebesar Rp938,96 miliar pada semester I/2025, dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,01 triliun.
Penyusutan terjadi karena pada 2024 AUTO membukukan keuntungan atas penjualan aset tetap yang sudah tidak digunakan untuk kegiatan manufaktur.
Sementara tanpa memperhitungkan keuntungan atas penjualan aset tetap pada 2024, laba bersih konsolidasi perseroan pada semester I/2025 mencatatkan pertumbuhan 9,7% yoy.
Adapun, AUTO telah meraup pendapatan bersih sebesar Rp9,58 triliun pada semester I/2025, naik 4,2% yoy dibandingkan pendapatan pada semester I/2024 sebesar Rp9,19 triliun.
Peningkatan pendapatan AUTO didorong oleh pertumbuhan kontribusi dari segmen manufaktur maupun perdagangan, serta strategi ekspansinya.
Emiten komponen otomotif portofolio investor kawakan Lo Kheng Hong, PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) juga mencatatkan penurunan laba bersih 21,94% yoy menjadi Rp450 miliar, dari sebelumnya Rp577,15 miliar.
Baca Juga
Laba PT Indospring Tbk. (INDS) juga anjlok 16,9% yoy menjadi Rp34,26 miliar pada semester I/2025 dibandingkan Rp41,24 miliar pada semester I/2024.
Meski demikian, sejumlah emiten masih mencatatkan kinerja positif, seperti PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) milik konglomerat TP Rachmat yang membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp240,17 miliar pada semester I/2025, naik tipis 1,31% secara tahunan (yoy) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp237,06 miliar.
Pada paruh pertama tahun ini, perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp2,77 triliun, tumbuh 8,6% yoy dibandingkan penjualan semester II/2024 sebesar Rp2,55 triliun.
Kemudian, PT Selamat Sempurna Tbk. (SMSM) mencatatkan laba bersih sebesar Rp530,76 miliar pada paruh pertama 2025, naik 18,48% yoy dibandingkan laba pada paruh pertama 2024 sebesar Rp447,97 miliar.
Lalu, laba PT Garuda Metalindo Tbk. (BOLT) naik dua kali lipat atau 109,65% menjadi sebesar Rp61,03 miliar pada semester I/2025, dibandingkan laba bersih pada semester I/2024 sebesar Rp29,11 miliar. (Fahmi Ahmad Burhan)
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.