Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jualan Truk Lesu, UD Trucks Rambah Tambang Nikel

Seiring kelesuan sektor tambang terutama batu bara, UD Trucks mulai mengincar permintaan tambang nikel
UD Trucks Quester. /UD Trucks
UD Trucks Quester. /UD Trucks

Bisnis.com, JAKARTA — PT UD Trucks Astra Motor Indonesia mulai melakukan ekspansi dengan merambah sektor tambang nikel seiring penjualan kendaraan niaga truk yang lesu sepanjang kuartal I/2024.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan UD Trucks secara wholesales mencapai 352 unit pada Januari-Maret 2024, turun 29% dari 496 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Secara rinci, penjualan untuk truk ringan berkapasitas 5-10 ton sebanyak 10 unit, truk sedang kapasitas 10-24 ton sejumlah 15 unit, dan truk berat lebih dari 24 ton  sekitar 427 unit.

Marketing and Business Development Head UD Trucks, Christine Arifin mengatakan penurunan penjualan terbesar berasal dari sektor tambang yang terjadi seiring lesunya permintaan akibat fluktuasi harga komoditas.

Sementara untuk sektor-sektor lainnya disebut lesu akibat adanya penundaan investasi seiring melemahnya kondisi perekonomian makro, serta sikap wait and see dari pemilu 2024.

“Tahun ini kami memperkirakan pasar akan sedikit terkoreksi karena dampak dari global ekonomi secara keseluruhan serta situasi politik,” katanya kepada Bisnis, Rabu (24/4/2024).

Di satu sisi, dia mengatakan UD Trucks juga sudah mulai merambah sektor tambang nikel yang dinilai memiliki potensi untuk menggencarkan penjualan truk sebagai kendaraan operasional.

Menurut data Bloomberg, harga nikel ditutup menguat 0,78% ke level US$16.749 per ton di London Metal Exchange (LME) hingga Minggu (28/3/2024). Banderol itu tercatat menguat 0,88% secara year-to-date (YtD).

Adapun, harga nikel sempat menyentuh angka tertingginya tahun ini di level US$ 18.328 per ton pada 12 Maret 2024, level tertinggi dalam 4 bulan.

“Sektor pertambangan akan kami survey permintaannya sehingga bisa menyediakan layanan yang terbaik untuk konsumen. Kami tidak membatasi jenis komoditas,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper