Bisnis.com, JAKARTA — PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) optimistis target ekspor sebesar tiga juta unit secara kumulatif bakal tercapai dan melampaui harapan, pada akhir 2025.
Presiden Direktur TMMIN Nandi Julyanto bahkan mengungkapkan bahwa target ekspor tiga juta unit kendaraan secara utuh (completely built up/CBU) tersebut bakal tercapai lebih cepat, yakni pada September 2025.
“Saat ini [ekspor] tiga juta kurang sedikit. Kira-kira September lah akan mencapai tiga juta unit,” ujarnya saat ditemui di kawasan Kota Kasablanka, Senin (25/8/2025).
Capaian ekspor tersebut juga bakal terdorong dengan target pengiriman mobil ke luar negeri tahun ini yang diprediksi mencapai 300.000 unit hingga akhir 2025. Di mana secara kumulatif pada Maret lalu, ekspor telah tembus 2,8 juta unit.
Harapannya, mobil-mobil elektrifikasi seperti Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross HEV masih menjadi andalan komoditas ekspor.
Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang 2024, Grup Astra Toyota dan Daihatsu mengekspor mobil sebanyak 276.865 unit. Angka itu turun 6,20% secara year-on-year(yoy) atau dibandingkan periode 2023 yang sebanyak 295.172 unit.
Baca Juga
Ekspor mobil hybrid Toyota, termasuk Innova Zenix dan Yaris Cross Hybrid Electric Vehicle (HEV) tembus 18.553 unit pada 2024. Angka ini naik 111% dibandingkan pencapaian 2023 sebesar 8.792 unit.
Penurunan secara tahunan tersebut sedikit banyak terpengaruh oleh pasar global yang mengalami pelemahan, perang Rusia-Ukraina berdampak pada energi di Eropa sehingga permintaan berkurang dan memengaruhi ekonomi seluruh dunia.
Sebelumnya, Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam menyebutkan bahwa kendaraan elektrifikasi yang diproduksi di Pabrik TMMIN Karawang Plant 1 ini semakin diminati konsumen global di negara-negara kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah.
Menurut Bob, pemerintah yang telah memberikan stimulus berupa insentif pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3% diharapkan juga dapat mendorong kinerja ekspor.
"Jadi tidak sia-sia pemerintah kasih tambahan insentif hybrid di domestik, karena rupanya bisa mendorong ekspor juga," jelasnya.
Perseroan pun berupaya untuk memperluas cakupan pasar ekspor ke berbagai negara. Selain itu, pada 2030 mendatang, ditargetkan model hybrid berkontribusi 50% terhadap total ekspor Toyota.