Bisnis.com, JAKARTA - Setelah gagal menjalin kemitraan dengan Volkswagen AG (VW) , manufaktur otomotif asal Jepang, Suzuki Motor Corp., kini tengah menjajaki kerjasama dengan Toyota Motor Corp untuk menciptakan mobil yang lebih aman dan lebih 'bersih'.
Saat ini, kedua pihak hanya memfokuskan kerjasama dalam bidang penelitian dan pengembangan.
"Perusahaan otomotif besar maupun kecil kesulitan dalam bersaing untuk jangka menengah dan panjang tidak hanya dalam teknologi powertrain tetapi juga dalam teknologi sistem otonom," ungkap seorang analis IHS Markit, Yoshiaki Kawano.
Yoshiaki juga menilai,"Ini bukan strategi dadakan dan perusahaan kecil seperti Suzuki tengah menjalin hubungan dengan perusahaan yang lebih besar untuk mewujudkan impian mereka di masa depan."
Chairman Suzuki Motor Corp, Osamu Suzuki mengungkapkan bahwa pembicaraan kerjasama ini datang setelah lebih dari setahun perusahaan yang telah berusia 86 tahun tersebut memutuskan kemitraannya dengan VW yang tidak pernah menghasilkan sebuah proyek satupun.
Sementara itu, unit bisnis miliknya di India, Maruti Suzuki India Ltd masih menjadi kekuatan utamanya dalam mendominasi pasar mobil murah.
Di lain pihak, upaya akuisisi Toyota terhadap Daihatsu Motor Co adalah tanggung jawab perusahaan untuk mengembangkan divisi compact car untuk sejumlah pasar di negara berkembang sekaligus bersaing dengan pesaing utama di segmen minicar yaitu Suzuki.
Toyota telah mengalokasikan pos pengeluaran hingga 1,07 triliun yen atau senilai USD10,3 miliar yang merupakan 7 kali lipat dari anggaran belanja Suzuki.