Bisnis.com, AGEO, Jepang--UD Trucks Indonesia memproyeksikan penjualan kendaraan jenis truk heavy duty pada 2017 akan melesat 300% sampai 400% dibandingkan tahun ini.
President Director UD Trucks Indonesia Valery Muyard mengatakan optimistis penjualan produknya meningkat tajam pada 2017 karena beberapa indikator ekonomi terlihat akan tumbuh.
"Pada tahun ini sampai November, penjualan kendaraan UD Trucks jenis heavy truck mencapai 1.600 unit," katanya di sela-sela UD Trucks Extra Miles Challange Global Final 2016, Selasa (22/11).
Menurut dia, penjualan kendaraan truk kelas berat turun naik, tergantung situasi ekonomi yang terjadi.
Pada 2016, kata dia, penjualannya agak berat mengingat sektor usaha pertambangan mengalami tekanan cukup dalam, sehingga mempengaruhi pembelian alat produksi.
Namun demikian, penjualan UD Trucks yang dulunya bermerek Nissan Diesel itu tertolong oleh bangkitnya sektor konstruksi yang membutuhkan banyak truk kelas berat.
"Saya memprediksikan pada 2017, ada harapan yang baik bagi pasar kami, yaitu terus tumbuhnya proyek-proyek konstruksi, termasuk infrastruktur," katanya.
Apalagi, ujar dia, harga beberapa komoditas pertambangan, seperti batu baru, mengalami kenaikan yang cukup menggembirakan.
Dua sektor tersebut, seperti konstruksi dan pertambangan, diyakini akan membuka pasar penjualan truk UD Trucks lebih baik lagi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Makanya kami berani menargetkan penjualan truk heavy duty di Indonesia naik sampai 300%, atau bisa mencapai 4.600 hingga 5.000 truk per tahun," tegasnya.
Dia memaparkan perebutan pasar heavy duty di Indonesia memang sangat ketat sehingga untuk meningkatkan penjualan membutuhkan strategi khusus.
"Saat ini posisi kami nomor dua untuk kelas truk heavy duty, mudah-mudahan dengan strategi baru kami bisa menjadi nomor satu," ujarnya.
PEDEKATAN KHUSUS
Senior Vive President UD Trucks Brand and Product Nobuhiko Kishi mengatakan setelah Nissan Diesel berganti nama menjadi UD Trucks karena diakuisisi Volvo, maka strategi pemasarannya pun mulai berubah.
"Kami mengutamakan pendekatan khusus ke pelanggan, yaitu memberikan pelayanan semua lini agar usaha mereka menjadi lebih efisien dan berkembang," tuturnya.
Pihaknya, tidak bisa lagi menjalankan metode hanya penjualan, melainkan mengidentifikasi apa yang dibutuhkan pelanggan dengan alat angkut beratnya.
"Customer membutuhkan sesuatu yang lebih, seperti pemeliharaan yang berkelanjutan, efisiensi, harga, dukungan part, sampai membantu memberikan solusi monitoring kendaraan waktu sedang dipakai," ungkapnya.
Menurut dia, UD Trucks juga melakukan pendekatan khusus terhadap sopir dan mekanik, melakukan dialog, pendidikan, dan mendengarkan kebutuhan mereka.
Strategi tersebut, menurutnya, sudah cukup terbukti di pasar di mana pertumbuhan penjualannya terus membaik setiap tahunnya.
Dia menambahkan, untuk mengganti brand Nissan diesel ke UD Trucks memang membutuhkan upaya yang lebih, namun sejauh ini hal tersebut tidak menyulitkan.
Pada kesempatan itu, digelar kejuaraan antar pengemudi di UD Trucks Extra MIle Challange Global Final 2016 yang diikuti beberapa negara termasuk dari Indonesia. Pengemudi dari Malaysia menjadi juara umum, kemudian Thailand, dan Afrika Selatan.
UD Trucks Incar Penjualan Melesat 300%
UD Trucks Indonesia memproyeksikan penjualan kendaraan jenis truk heavy duty pada 2017 akan melesat 300% sampai 400% dibandingkan tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hilman Hidayat
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
12 jam yang lalu