Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TOKYO MOTOR SHOW 2017 : Nissan Motor Bakal Unjuk Gigi di Tengah Skandal Perusahaan

Tokyo Motor Show 2017 akan menjadi arena para produsen mobil unggulan Jepang mempresentasikan visi futuristik mereka di tengah sejumlah skandal yang mengguncang industri manufaktur negara tersebut.
/nissan
/nissan

Bisnis.com, JAKARTA — Tokyo Motor Show 2017 akan menjadi arena para produsen mobil unggulan Jepang mempresentasikan visi futuristik mereka di tengah sejumlah skandal yang mengguncang industri manufaktur negara tersebut.

Jepang yang pernah dikenal dengan reputasi tak terkalahkan terhadap kualitas kendaraan baru-baru ini telah terpukul.

Nissan Motor Co. pekan lalu mengumumkan rencana untuk menghentikan produksi mobilnya untuk pasar lokal demi pemeriksaan lebih lanjut setelah mengakui penyimpangan dalam hal proses kontrol kualitas produk.

Nissan akan menghentikan produksi selama sekitar dua pekan pada enam pabriknya yang rata-rata menghasilkan 1.000 kendaraan per hari untuk pasar Jepang.

Pihak Nissan menyatakan akan melakukan inspeksi ulang terhadap 1,16 juta mobil yang dibuat dan dijual di Jepang antara Januari 2014-September 2017, setelah pemerintah menemukan bahwa kualitas kendaraan di pabrik-pabrik domestik mendapatkan persetujuan dari pekerja-pekerja tak bersertifikasi.

Langkah penarikan tersebut diperkirakan akan menelan biaya sekitar 25 miliar yen (US$222 juta). Pada hari Kamis (19/10), Nissan menyatakan bahwa 34.000 kendaraan tambahan yang diproduksi antara 20 September-18 Oktober akan diperiksa kembali, dengan biaya tambahan sebesar 1 miliar yen.

Sebelumnya, penyuplai industri otomotif, Kobe Steel Inc., juga telah mengakui kasus pemalsuan data spesifikasi aluminium dan beberapa bahan baku lain yang setidaknya telah dimulai sejak satu dekade lalu.

Takata Corp., yang dililit kegagalan atas kantung udaranya, mengajukan kebangkrutan pada bulan Juni. Akibat kegagalan produknya, Takata menanggung liabilitas hingga puluhan miliar dolar.

‘Drama’ lain pun sempat dialami agenda pameran otomotif dua tahunan tersebut. Presiden Nissan Hiroto Saikawa menyerahkan jabatan ketua asosiasi mobil negerti sakura, Japan Automobile Manufacturers Association, dua pekan lalu untuk menghadapi krisis yang mendalam di perusahaannya.

Langkah ini sekaligus memaksa Presiden Toyota Motor Corp Akio Toyoda untuk mengambil alih posisi Saikawa secara tiba-tiba sebagai pengawas acara yang dijadwalkan digelar selama 10 (sepuluh) hari, 27 Oktober-5 November 2017 di Tokyo Big Sight, Jepang.

Dalam pameran otomotif yang akan berlangsung ke-45 kalinya itu, para produsen mobil Jepang akan menampilkan teknologi terbaru mereka, mulai dari konsep mobil berbahan bakar hidrogen hingga kendaraan listrik berdesain ulang terbaru.

“Skandal akhir-akhir ini mempengaruhi agenda acara tahun ini dan dampaknya sangat negatif. Pameran di Tokyo adalah acara berorientasi konsumen yang besar dan saya tidak akan terkejut jika sejumlah konsumen domestik menghindarinya tahun ini,” ujar analis mobil di konsultan Carnorama, Ken Miyao, seperti dikutip dari Bloomberg.

Saham Nissan telah turun 7% sepanjang tahun ini dibandingkan dengan kenaikan sebesar 2,2% untuk Toyota. Pada perdagangan di Tokyo hari ini (Selasa, 24/10), saham Nissan ditutup turun 0,4% di 1.093 yen, sedangkan saham Toyota naik 0,7% ke 7.028 yen.

Nissan, yang memegang predikat sebagai pemimpin penjualan global untuk kendaraan listrik, dikabarkan masih menyimpan produk andalannya untuk pameran tersebut. Pihak perusahaan hanya mengungkapkan bahwa kendaraan tersebut ‘mewujudkan masa depan Nissan Intelligent Mobility’.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper