Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Tinggi Tapi Produksi Terhambat, Penjualan Sepeda Motor Merosot

Produksi yang terhambat akibat krisis semikonduktor membuat penjualan penjualan sepeda motor merosot sepanjang semester I/2022.
Ilustrasi sepeda motor honda./Bisnis
Ilustrasi sepeda motor honda./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Permintaan sepeda motor yang tinggi pada Juni 2022 tak dibarengi oleh peningkatan produksi. Akibatnya, penjualan sepanjang semester I/2022 merosot dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

General Manager Corporate Communication PT Astra Honda Motor (AHM) Ahmad Muhibbuddin mengatakan penjualan Honda bulan lalu dibandingkan Mei naik 27,7 persen.

“Dibanding semester yang sama tahun lalu, turun 13,2 persen. Faktornya memang pasokan semikonduktor yang belum pulih,” katanya kepada Bisnis, Rabu (20/7/2022).

Padahal, Muhib menjelaskan bahwa permintaan konsumen tengah tinggi. Sayangnya, pasokan semikonduktor yang terhambat mulai Mei membuat produksi melambat.

Hal tersebut terlihat dari penjualan motor yang tumbuh pada empat bulan pertama. Menurut Muhib, hal tersebut menjadi tantangan.

Produsen diminta untuk lebih efektif dan efisien dalam mengatur operasional, pengadaan bahan baku, dan ekspektasi serta permintaan konsumen.

“Mudah-mudahan memasuki awal semester II/2022 ini problem pasokan semikonduktor mulai berkurang dan produksi dapat membaik sehingga kebutuhan konsumen bisa segera terpenuhi,” jelasnya.

Kendala semikonduktor pun dialami Yamaha. Meski tidak menyebutkan secara langsung, perusahaan juga mengalami kendala yang sama seperti industri lain.

“Permintaan pasar terhadap produk Yamaha masih tinggi,” kata Manager Public Relation Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Anton Widiantoro saat dikonfirmasi.

Penjualan domestik sepeda motor pada Juni 2022 lebih baik dari bulan sebelumnya. Akan tetapi, angkanya tak seperti realisasi bulan lainnya yang berada di atas 360.000 unit.

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), angka penjualan motor bulan lalu sebanyak 296.334 unit. Angka tersebut naik 19,37 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu 248.235 buah.

Jika dibandingkan bulan lain sepanjang 2022, penjualan pada Juni masih di bawah rata-rata. Dari Januari sampai April, semuanya secara berurutan laku 443.890 unit, 368.131 unit, 450.565 unit, dan 439.472 unit.

Sementara itu, penjualan per Mei yang turun cukup dalam masih dianggap wajar. Beberapa pelaku usaha yang dikonfirmasi Bisnis menyebut hal tersebut bisa terjadi karena banyak waktu libur sehingga jam operasional terbatas.

Jika dibandingkan Juni 2021, penjualan motor turun 30,85 persen yakni dari 428.556 menjadi 296.334 unit pada bulan lalu.

Penurunan juga terlihat apabila dibandingkan per setengah tahun. Pada semester I/2022 turun 8,30 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu dari 2.450.088 ke 2.246.627 unit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper