Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyebut potensi investasi di pabrik baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) miliknya tembus hingga US$120 juta atau sekitar Rp1,92 triliun (asumsi kurs Rp16.000 per dolar AS).
Perlu diketahui, Moeldoko melalui perusahaannya PT Elektronik Baterai Indonesia (ELBI) saat ini tengah dalam proses memproduksi baterai kendaraan listrik. Pabrik baterai EV ini berlokasi di Malang, Jawa Timur.
Pada tahap awal, pabrik baterai EV itu akan memiliki kapasitas sebesar 100 megawatt (MW) dengan nilai investasi US$10 juta atau sekitar Rp160 miliar.
Nilai investasi itu berpotensi akan meningkat, seiring dengan kapasitas pabrik baterai EV yang akan diperbesar hingga mencapai 1 gigawatt (GW).
"Kalau untuk pembangunan 100 megawatt itu antara US$10 juta. Tetapi begitu kami akan lompat lagi kapasitasnya yang 1 gigawatt per tahunnya, itu US$120 juta. Nah, ini lompat lagi investasinya,” terang Moeldoko di Jakarta Barat, dikutip Rabu (11/12/2024).
Lebih lanjut dia mengatakan, perseroan akan mencari pinjaman untuk mendanai pabrik perakitan baterai kendaraan listrik tersebut.
Baca Juga
“Pasti cari pinjaman nanti. Begitu standardisasi kami sudah oke, maka kami mulai dari 100 mega watt dulu, lalu untuk mencari 1 giga watt tidak terlalu sulit,” katanya.
Menurutnya, baterai EV tersebut sudah melalui serangkaian uji laboratorium, dan saat ini tengah memasuki skala industri untuk bersiap diproduksi massal. Bahkan, dalam pengembangan baterai EV itu Moeldoko menggandeng beberapa perguruan tinggi.
"Sekarang kami menuju ke skala industri. Ini kami lakukan berulang, kami uji lagi dan lagi. Kami bahkan sekarang kerja sama dengan UNS dan UPN Veteran Surabaya maupun Yogyakarta dalam rangka pengembangan baterai itu,” ujar Moeldoko.
Mantan Panglima TNI itu mengatakan, setelah tahapan uji coba skala industri dan standardisasi sudah selesai, maka pabrik baterai EV itu akan mulai produksi massal pada September 2025.
“Target mass production ya, saya pikir mungkin di bulan September 2025, harapan saya,” katanya.
Adapun, dia menjelaskan, pada awal pengembangan, baterai EV itu akan diproduksi skala kecil untuk sepeda motor listrik, kemudian secara bertahap akan bisa digunakan untuk mobil listrik.
"Pastinya akan bertahap ya. Kalaupun ke mobil, mungkin nanti kami mulai dari sepeda motor, berikutnya mobil kecil, terus pelan-pelan menuju ke skala yang lebih besar,” jelasnya.
Sebagai tambahan informasi, Moeldoko memiliki perusahaan kendaraan listrik bernama PT Mobil Anak Bangsa Indonesia (MABI) yang didirikan pada 2017. PT MABI memproduksi berbagai kendaraan listrik seperti mobil minivan listrik, bus listrik, truk listrik, hingga sepeda motor listrik dengan merek dagang Electro.