Bisnis.com, JAKARTA – PT Tata Motors Distribution Indonesia (TMDI) menunda rencana memboyong mobil kompak berbahan bakar gas alam atau CNG dari India ke Indonesia. Kendaraan tersebut sempat dipamerkan pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015.
Biswadev Sengupta, Presiden Direktur TMDI menjelaskan penundaan itu dilakukan karena infrastruktur pengisian bahan bakar gas yang belum memadai di Indonesia.
“Kami menunggu infrastruktur di Indonesia siap. Di Jakarta mungkin sudah bisa, tapi daerah lain masih sulit,” katanya, Senin (12/6/2017).
Dia menjelaskan secara portofolio produk, Tata Motors memiliki kemampuan tersendiri soal kendaraan CNG.
Di negara asalnya, perusahaan yang secara global terkenal dengan produk truk dan bus ini memiliki pabrik perakitan khusus kendaraan CNG.
Dengan demikian teknologi CNG produk Tata tidak terpasang terpisah, seperti menggunakan converter, tetapi terpasang langsung.
Baca Juga
Sengupta menjelaskan bahwa pasar CNG di India begitu bagus. Pemerintah mewajibkan angkutan umum, termasuk taksi, menggunakan bahan bakar gas. “Intinya secara produk kami siap. Tinggal menunggu kesiapan Indonesia,” kata Sengupta.
Tata menilai kendaraan CNG kembali memiliki harapan di pasar otomotif Indonesia karena pemerintah mulai menggencarkan soal mobil ramah lingkungan.
Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017, tentang Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).
Ditulis di dalam RUEN, akan dibangun secara bertahap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) sebanyak 632 unit, dengan total 282 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day) di 15 kota sampai 2020 dan meningkat menjadi 2.888 unit pada 2050.